Jumat, 20 November 2015

Turunnya Harga Tomat Yang Mengakibatkan Petani Tomat di Garut Membuang Tomatnya.




Tema                               : Dampak Turunnya Harga Tomat
Judul                               : Turunnya Harga Tomat Yang Mengakibatkan Petani  Tomat di Garut
                                         Membuang Tomatnya
Premis Mayor (Umum)    : Turunnya Harga Tomat
Premis Minor (Khusus)    : Petani Tomat di Garut Membuang Tomatnya
Kesimpulan                      : Karena Turunnya Harga Tomat Sehingga Petani Tomat di Garut
                                          Membuang Tomatnya.



                Hasil panen seharusnya merupakan kabar gembira bagi para petani, tapi hal itu tidak dirasakan Petani Tomat di Garut. Hal itu disebabkan bukan karena petani mengalami gagal panen tetapi karena usaha dan jerih payah mereka hanya di hargai Rp 200,- per kg turun jauh dari harga sebelumnya Rp 2.000 - Rp 3.000 per kg. Sedangkan harga tomat impor yang dijual di supermarket  berkisar  Rp 20.000 per kg. hal inilah yang membuat petani di garut membuang tomatnya.
                Banyak masyarakat awam yang berpendapat kenapa tidak dijual saja tomatnya daripada dibuang tidak mendapatkan apa-apa. Tapi jika kita melihat dari sudut pandang petani, jika petani menjual tomat nya tentu membutuhkan biaya transportasi sedangkan tomatnya hanya dihargai Rp 200 per kg bukan untung yang didapat tetapi rugi jika petani menjual tomatnya.  Dan jika petani membuang tomatnya tentu akan terjadi kelangkaan, berdasarkan hukum permintaan jika barang langka maka harga cenderung mahal. Jadi petani memiliki alasan kenapa mereka membuang Tomatnya, Tentu petani tidak akan membuang tomatnya jika pemerintah lebih menghargai petani lokal.

artikel ini dibuat dengan tujuan menyelesaikan tugas softskill mata kuliah Bahasa indonesia 2 yaitu membuat sebuah artikel dengan tema EKONOMI serta menentukan premis mayor dan premis minor kemudian menarik kesimpulan dari premis-premis tersebut.