AKUNTANSI INTERNASIONAL
“TRANSLASI
MATA UANG”
DISUSUN OLEH:
·
MUHAMAD (25213683)
·
SITI FARAH HANDAYANI (28213535)
4EB06
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan karunia-Nya, kami
dapat menyelesaikan Makalah
Akuntansi Internasional
yang berjudul “Translasi Mata
Uang”.
Adapun
maksud dan tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah softskill Akuntansi Internasional di Universitas Gunadarma
Kami
menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna, karena itu Kami
dengan
senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya dalam penyusunan makalah menjadi lebih
baik.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Halaman
COVER..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. . Latar Belakang................................................................... 1
1.2... Tujuan................................................................................ 2
1.3... Manfaat.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1... Pengertian Translasi MataUang......................................... 3
2.2. Alasan – Alasan Melakukan Translasi.................................. 4
2.3 Latar Belakang Dan
Terminologi............................................ 5
2.4 Pengaruh Alternatif
Kurs Translasi
Terhadap Laporan Keuangan.................................................. 6
2.5 Transaksi Mata Uang.............................................................. 6
2.6 Translasi Mata Uang............................................................... 7
2.7 Perkembangan Akuntansi Translasi........................................ 9
BAB
III PENUTUP
3.1. .. Kesimpulan........................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................ 12
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Translasi tidak sama dengan konversi atau pertukaran dari
satu mata uang ke mata uang lain secara fisik. translasi hanya perubahan satuan
unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatatakan dalam pound
inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran
fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan
konversi
Saldo – saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi
nilai ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing
yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata
uang Negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan
dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar
mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu,
dan pedagang professional.
Transaksi mata
uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli
atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2
hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan
tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi
terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Transaksi pada pasar forward
adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah
tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada
pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.
Transaksi swap
melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau
pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering
memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga
yang lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi
diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta
asing.
Sehubungan
dengan hal diatas, maka pada makalah ini kami akan membahas mengenai “Translasi Mata Uang Asing”
1.2
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui secara lebih
mendalam mengenai translasi mata uang asing.
1.3
Manfaat
Dalam makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
beberapa pihak, yaitu:
1.
Bagi Penulis
Bagi pihak penulis makalah ini
diharapkan bermanfaat sebagai bagian dari proses belajar, dan juga diharapkan
akan menambah pengetahuan penulis dalam meningkatkan penguasaan terhadap ilmu
pengetahuan yang diperoleh dan dipelajari selama penulis menuntut ilmu di
lingkungan kampus.
2.
Bagi Pembaca / Pihak Lain
Sebagai bahan bacaan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai translasi mata uang.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Translasi Mata Uang
Perusahaan dengan operasi luar negeri yang signifikan
menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan para pembaca laporan
untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan, baik
domestic dan luar negeri. Untuk mencapai hal ini, laporan keuangan anak
perusahaan luar negeri yang berdenominasi dalam mata uang asing disajikan ulang
dengan mata uang pelaporan induk perusahaan. Proses penyajian ulang informasi keuangan
dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut sebagai translasi.
Dalam translasi mata uang asing terdapat beberapa istilah
yaitu:
a.
Konversi, merupakan pertukaran suatu mata
uang ke dalam mata uang lain.
b.
Kurs
kini, merupakan nilai tukar yang berlaku
pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
c.
Posisi
aktiva bersih yang beresiko,
merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang
asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang
diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan
menggunakan kurs kini.
d.
Kontrak
pertukaran forward,
merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari Negara yang
berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu
di masa depan.
e.
Mata
uang fungsional,
merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang Negara
dimana perusahaan itu berlokasi.
f.
Kurs
histories, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat
suatu aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
g.
Mata
uang pelaporan,
merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
h.
Kurs
spot, merupakan nilai tukar untuk
pertukaran mata uang dalam waktu segera.
i.
Penyesuaian
translasi,
merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan keuangan dari
mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
2.2 Alasan – Alasan Melakukan Translasi
Adapun beberapa
alasan mengapa transalasi harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Agar
para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang
holistic atas operasi perusahaan, baik domestic dan luar
negeri.
b. Translasi
mata uang asing merupakan tantangan bagi perusahaan multinasional untuk
menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi
yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan
kerugian translasi.
c. Translasi
juga dapat digunakan untuk memberikan kemudahan bagi pembaca laporan keuangan,
praktek ini sering disebut sebagai translasi kemudahan (Confenience).
d. Kurs
nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi
yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan
kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan
perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari sutau
periode ke periode lain sulit dilakukan.
e. Untuk
mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap
pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan
dari luar negeri.
f.
Meluasnya peningkatan kebutuhan
untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang
berdomisili di satu negara kepada pengguna di negara lain, yang timbul dengan
tujuan untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri, melakukan
akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengomunikasikan
hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnnya.
2.3 Latar Belakang Dan Terminologi
Translasi tidak sama dengan konversi (pertukaran dari satu
mata uang ke mata uang lain secara fisik). translasi hanya perubahan satuan
unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatatakan dalam
poundsterling inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS, Tidak
ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi
seperti bila dilakukan konversi
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot,
pasar forward atau pasar swap.
a.
Kurs
pasar spot dipengaruhi berbagai factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar Negara, perbedaan pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat
mata uang selanjutnya, kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
b.
Kurs
pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang
yang telah ditetapkan untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar forward.
c.
Transaksi
kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau
penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata
uang.
Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil. translasi
mata uang asing keuangan tidak akan sulit daripada mentranslasikan perinchi
atau kaki terhadap pedanaan metric tersebut. Bagaimanapun, nilai tukar tidak
pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan negara industri sangat bebas
dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar saham.
2.4 Pengaruh Alternatif Kurs Translasi
Terhadap Laporan Keuangan
Dalam melakukan translasi saldo dalam mata uang
asing menjadi mata uang domestic dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar
lain:
a.
Kurs kini (current) adalah kurs
nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan
b.
kurs historis (historical) adalah
nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata unag asing pertama kali diperoleh
atau ketika suatu kewajiban dalam dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
c. kurs rata-rata (average) adalah rata-rata
sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini.
Pada saat
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar penting untuk membedakan
antara keuntungan atau kerugian dari transaksi dan tranlasi. suatu transaksi yang direalisasi menimbulkan
keuntungan dan kerugian yang nyata. seacara umum para akuntan menyutujui bahwa
keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin secepatnya dalam laba.
sebaliknya, penyesuain translsasi bersifat belum direalisasi atau masih diatas
kertas.
Kegiatan
operasional yang memberikan keuntungan sebelum transaksi mata uang asing
mungkin akan mengalami kerugian atau keuntungan yang menurun setelah translasi
mata uang asing
2.5 Transaksi Mata Uang
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing
adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata uang
asing mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang
lain. Untuk mengerti alasannya, pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai
mata uang fungsional.
FAS No. 52 keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi
untuk mata uang asing, mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang
asing.
- Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
- Pada setiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional ik pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
Terdapat dua cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan
dan kerugian transaksi
a.
Perspektif Transaksi Tunggal, Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik
stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi
awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
b.
Perspektif Ganda, Pada
perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian
yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Untuk tujuan keseragaman FAS No.52 membutuhkan
metode pembukuan transaksi ganda untuk transaksi mata uang asing.
2.6 Translasi Mata Uang
Perusahaan yang
beroperasi secara internasional menggunkan berbagai metode untuk menyatakan
aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam mata uang asing
menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan,
yaitu:
a.
Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai
tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap semua saham dan
mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum
ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
b.
Metode Nilai Tukar Ganda
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan
kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
1. Metode
Current-Noncurrent
Pada metode current moment, asset lancer yang dimiliki
anak perusahaan pada saat itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan
ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam
satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada
laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent
ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya
depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata
operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh
periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs
historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.
2. Metode
Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi
neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan
kewajiban moneter (contoh, klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan
dengan mata uang dimasa yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini.
Item nonmoneter (asset tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan
dalam kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang
sama dengan yang dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.
c.
Metode Kurs Sementara
Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing
tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah
unit perhitungan saja. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas,
piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item nonmoneter
ditranslasikan pada kurs yang menjada dasar perhitungan awal. Secara spesifik,
asset yang dihitung harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing
ditranslasikan pada kurs historis.
Keuntungan
dan Kerugian Translasi Mata Uang :
a.
Penangguhan
Beberapa analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa
nilai tukar tidak akan berbalik dengan sendirinya. Bahkan jika terjadi,
penyesuaian karena nilai tukar penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai
tukar ada;ah tugas yang paling sulit
b.
Penangguhan dan amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian
serta mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca
terkait. Pendekatan semacam ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan
praktik
c.
Penangguhan sebagian
Pilihian ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan
kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera
saat terjadi, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi
d.
Tidak Ada Penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan
diseluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan
kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba-rugi
2.7 Perkembangan Akuntansi Translasi
· Sebelum 1965
Praktik
translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin
(ARB No. 4) yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB No. 43.
Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau
kerugian transaksi langsung dimasukan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian
bersih saling dihapuskan selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih
diakui dalam laba tahun berjalan, sedangkan keuntungan translasi bersih
ditangguhkan dalam akun penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian
translasi pada masa mendatang.
·
1965-1975
Bab 12 ARB
No. 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini. Dalam
keadaan tertentu, persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis.
Utang jangka panjang yang timbul Karena pembelian aktiva jangka panjang dapat
ditranslasikan berdsarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar
besar (dan dianggap tetap). Setiap berbedaan akuntansi disebabkan oleh
penyajian ulang utng diperlakukan sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva.
Menstralasikan seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs
kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No. 43 kini memberikan pilihan
translasi yang lain bagi perusahaan.
·
1975-1981
Untuk
mengakhiri keaneragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar translasi
sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975.
Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi.
Keuntungan dan kerugian translasi dan transaksi mata uang asing harus diakui
dalam laba selama periode perubahan kurs nilai tukar.
Reaksi
perusahaan terhadap FAS 8 beraneka ragam. Beberapa pihak mendukung dasar teori
yang digunakan, sedangkan banyak yang lain mengecam karena distorsi yang dapat
ditimbulkan dalam laba perusahaan yang dilaporkan. FAS No.8 dikritik karena
menyebabkan hasil akuntansi yang tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi.
Pengaruh yo-yo FAS No.8 terhadap laba perusahaan juga menimbulkan perhatian di
kalangan eksekutif sejumlah perusahaan multinasional. Mereka mengkhawatirkan
laba perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila
dibandingkan dengan laba perusahaan domestic dan dengan demikian akan menekan harga
saham perusahaan.
·
1981-hingga kini
Pada bulan
Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan pertama yang
dikeluarkannya, dimana banyak yang menanggapi ketidakpuasan publik tentang FAS
No. 8 sehingga FASB mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan setelah melalui
banyak ertemuan dan dua draft sementara, menerbitkan Statement Of Financial
Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang
lainnya disebut sebagai translasi. Transaksi
mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang
dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam
waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk
perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan
ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang.
Transaksi pada pasar forward adalah
perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke
dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Transaksi swap
melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau
pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan.
Dalam melakukan translasi saldo dalam
mata uang asing menjadi mata uang domestic dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu
antar lain kurs
rata-rata (average), kurs historis (historical), dan Kurs kini (current).
Referensi :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K.
Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.